HASHTAX merupakan salah satu Boy Group yang berada di bawah naungan agensi M Flow Entertainment. Baru saja debut pada bulan 29 September 2023 lalu dengan single ‘Supernova’, HASHTAX membawa kabar mengejutkan dengan hengkangnya lima member dari Boy Group tersebut. Seperti yang diketahui, HASHTAX terdiri dari 7 orang member, yakni KruFrames Noraphat, Float Nattawut, King Kunchayut, Louis Kittawat, Phuri Phuwanon, Poom Soravis dan Willi Jartonk.
Pada 2 Mei lalu, melalui konferensi pers bersama awak media secara serentak lima member dari Boy Group HASHTAX, yakni Frames, Float, Phuri, Poom dan Willi mengumumkan berakhirnya peran mereka sebagai anggota Band dan berakhirnya kontrak mereka dengan label M Flow Entertainment. Hal itu juga disampaikan oleh pihak perusahaan melalui akun media sosial resmi mereka, namun kini telah dihapus.
Dalam konferensi pers lima member HASHTAX menyampaikan, “Hal ini telah kami diskusikan dengan perusahaan sejak awal tahun, kami tidak bisa membicarakan secara rinci mengenai kontrak karena ada beberapa detail yang tidak bisa diungkapkan. Agensi telah menjaga kami dengan baik dan memberikan banyak pengalaman serta ilmu, namun ada hal yang berbeda. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar yang telah mendukung kami hingga saat ini.”
Tak berhenti sampai di situ, menyusul lima member HASHTAX tersebut, dua aktor lain di bawah naungan agensi M Flow Entertainment, yakni Bank Chanwut dan Focus Poonyavee dari serial ‘Beyond The Star Series’ juga turut mengakhiri kontrak dengan perusahaan. Kabar itu mereka sampaikan melalui akun Instagram masing-masing di hari yang sama. Tentu saja kabar hengkang artis secara berturut-turut dan mendadak tersebut membuat penggemar bertanya-tanya, apalagi kontrak member HASHTAX yang belum berjalan satu tahun.
Akhirnya pada Sabtu (04/05), Eksekutif dari M Flow Entertainment, yakni Tuan Turk Kaljareuk bersama pengacara James Nitithorn LK memberikan klarifikasi melalui konferensi pers. Pengacara James mengungkapkan, jika dirinya sempat mencari tahu apakah pihak perusahaan melakukan kesalahan, maka dirinya akan menuntut keadilan untuk para member.
Namun setelah ditelusuri tidak ada langkah perusahaan yang melanggar kontrak, sehingga pemutusan kontrak yang dilakukan kelima member bisa dikategorikan melanggar hukum.
Pihak manajemen dari Tuan Turk maupun pengacara juga tengah menyelidiki adanya dugaan pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga merugikan artis maupun perusahaan itu sendiri. Tuan Turk mengaku sedikit kecewa karena kelima member melakukan siaran pers tanpa memberikan konfirmasi terlebih dahulu dengan perusahaan. Namun ia akan membiarkan pengacara menangani permasalahan ini hingga selesai.