Setelah memerankan karakter Jiu pada lakorn Thailand ‘To Sir With Love’ yang tayang dari 3 Oktober sampai 28 November 2022 lalu. Nama Jam Rachata semakin dikenal oleh banyak orang dan jadwalnya yang semakin padat. Siapa yang menyangka dirinya adalah seorang anak yang bermimpi mengabdikan diri kepada negara, lalu tumbuh menjadi seorang guru musik. Tetapi Jam Rachata hari ini terkenal dengan penampilannya yang memukau.

Hal ini ia ungkapkan dalam wawancara dengan majalah LIPS yang dirilis Rabu (08/02) lalu. “Setelah aku menandatangani kontrak dengan One31 tiga tahun lalu sebagai seorang aktor, dengan popularitas yang semakin meningkat dari serial ‘Cupid Wish’ dan berlanjut ke serial ‘To Sir With Love’ sebagai Jiu. Aku tidak pernah berhenti bekerja untuk satu hari pun. Ada kalanya dalam satu hari, aku harus pergi ke tiga lokasi syuting. Aku tidak menyangka bahwa serial ini akan menjadi sebuah trend,” ungkapnya membuka wawancara.

Siapa menyangka jika dulunya Jam adalah seorang pekerja keras yang sudah terbiasa bekerja sejak sekolah SMA. Kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Pendidikan Seni dan mengambil jurusan musik karena ia menyukai gitar. Hal itu pula yang membuatnya sempat menjadi guru musik di sebuah sekolah provinsi Nong Bua Lam Phu. Selain itu, Jam juga mengaku sempat menjadi aktor pendukung di beberapa lokasi syuting, menjadi kontestan di acara-acara games maupun menjadi model. Semua itu ia lakukan untuk mengasah kemampuannya di depan kamera dan dalam keterbatasan fasilitas di lingkungan provinsi.

Saat ditanya mengenai siapa yang membuatnya bisa menjadi seperti ini, Jam hanya menjelaskan, “Nenek adalah segalanya dalam hidupku. Aku tidak akan melupakan semua yang beliau ajarkan.” Selain itu, Jam melanjutkan jika sang kakek juga telah mengajarkan banyak hal. “Jika mereka tidak keras padaku, mungkin aku tidak akan seperti ini,” lanjutnya.

Terakhir, jam menjawab bagaimana caranya mempertahankan semua yang ia dapatkan selama ini. Ia menjawab, “Meningkatkan standar tanpa menurunkan kualitas. Selebriti juga manusia, jika tidak dapat meningkat pesat lebih baik di tempat dan memperbaiki kualitas diri.”

[Dok: Website@/MagazineLips]