‘แม่หยั่ว (The Empress of Ayodhaya)’ merupakan salah satu drama terbaru Thailand yang disutradarai oleh Sant Srikaewlew. Diproduksi oleh One 31 Thailand, drama ini diperankan oleh Mai Davika Hoorne dan Film Thanapat sebagai pemeran utama. Menceritakan tentang Jinda (Davika) yang berusaha merebut kekuasaan agar kembali ke garis keturunan dinasti miliknya sendiri.
Baru-baru ini, salah satu episode dari drama tersebut, yakni episode ke-5 yang tayang pada 7 November lalu, tengah menarik atensi publik. Mulai dari adegan Davika yang berciuman dengan salah satu aktris pemeran pendukung, yakni Fern Nopjira. Adegan tersebut diketahui merupakan pengalaman pertama kali bagi Davika maupun Fern, sehingga membuat beberapa penggemar mengaku terkejut namun memuji kemistri keduanya.
Namun sayangnya bukan hanya adegan tersebut yang tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya salah satu adegan mempertunjukkan seekor kucing yang nampak mengalami kejang seperti keracunan, hingga memuntahkan makanannya. Tentu saja kejadian tersebut menyulut amarah publik, terutama para pecinta kucing. Mereka menilai, bahwa tim produksi begitu gegabah meracuni kucing secara sungguhan demi keperluan syuting. Menanggapi hal tersebut, akhirnya publik berbondong-bondong menandai akun X (Twitter) resmi One 31 Thailand dan meminta pihaknya bertanggung jawab atas perlakuan keji yang mereka lakukan.
Merespon gelombang protes dari publik, salah satu akun X (Twitter) bernama @/MollyONE9 mengungkapkan, bahwa kucing tersebut tidak benar-benar mati dan hanya dibius. Namun saat syuting tiba-tiba kucing mengalami kejang, sehingga para artis yang berperan sempat terkejut. Ketika dimintai penjelasan tentang pengakuannya, akun tersebut malah menghapus cuitannya dan menghilang.
Melihat protes yang masih terus bergulir, akhirnya pada Sabtu (09/11), Khun Sant selaku sutradara memberikan klarifikasinya melalui akun Facebook. Dalam unggahannya, ia mengaku jika kucing tersebut hanya diberikan sejenis obat bius dan telah mendapatkan perawatan setelah proses syuting. Dirinya juga mengunggah video terbaru mengenai kondisi kucing tersebut (Cek dokumentasi).
Namun klarifikasi Khun Sant kembali mendapatkan protes. Beberapa di antaranya menganggap, bagaimana tim produksi tega meracuni seekor hewan demi keperluan syuting, karena tindakan tersebut sama saja mengarah pada tindakan kekerasan pada hewan. Ada pula yang menuntut Khun Sant untuk memberitahu siapa identitas tenaga medis atau profesional yang memberikan anestesi pada kucing tersebut, untuk dilaporkan pada Dewan Kedokteran Hewan.