Pada Selasa (07/03), pihak Five Star Production adakan Gala Premiere untuk pemutaran perdana film baru mereka yang berjudul ‘Hoon Phayon (หุ่นพยนต์)’ di Major Cineplex Ratchayothin, Thailand. Acara tersebut dihadiri oleh para pemeran, seperti Phuwin Tangsakyuen, Up Poompat, Nick Kunatip, Pop Suriya, Hut Sivawong, Prach Pracharavee, Eddie Heng, Euro Warathip, Bank Pongsakorn, Bank Nuttawat, Zen Chaturawit, Amy Thasorn, dan artis lainnya. Ada juga para penggemar serta media yang turut menghadiri acara tersebut. Selain itu, beberapa artis GMMTV juga terlihat hadir sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Phuwin.

Awalnya film ini dijadwalkan tayang pada Kamis (09/03). Namun pada Rabu (08/03), kabar mengejutkan datang dari akun Five Star Production mengunggah sebuah pengumuman di media sosial, bahwa film ‘Hoon Payoon’ mendapatkan rating F-20, sehingga tim studio kreator sedang melakukan pengeditan dan penyesuaian. Penggemar diminta menunggu informasi lebih lanjut tanpa batas waktu yang ditentukan.

Menanggapi hal tersebut, di hari yang sama akun Facebook ‘Thai Film Direction Assosiation (TFDA)’ mengeluarkan surat pemberitahuan, bahwa mereka menentang keputusan Divisi Sensor dan Kementerian Kebudayaan yang meminta agar beberapa adegan dalam film ‘Hoon Payon’ harus dipotong untuk mendapatkan rating F-20. Apalagi dengan peringatan jika hal itu tidak dilakukan, maka film tersebut akan dilarang tayang.

Menurut pihak TFDA, keputusan tersebut dianggap sebagai perampasan hak dan kebebasan, karena penonton harus menunjukkan identitas diri sebelum masuk ke bioskop. Selain itu, hal tersebut dianggap membatasi kreativitas industri hiburan Thailand.
Selain itu, salah satu pemeran, yakni Phuwin Tangsakyuen juga membuat cuitan pada Kamis (09/03). Dirinya mengunggah sebuah foto yang menjelaskan bagian adegan mana saja yang harus dipotong, karena adegan tersebut dinilai mengandung konten yang merusak, bertentangan dengan perdamaian atau moralitas publik atau dapat mengganggu prestise Thailand. Phuwin juga meminta maaf atas penundaan penayangan film tersebut.

Tak hanya itu, sang sutradara yang bernama Mike Phon pun meluapkan isi hatinya melalui unggahan di Facebook. Beliau mempertanyakan dari sisi mana film garapannya bisa dianggap merusak moral dan agama. Tentu saja penundaan film tersebut mendapat respon pro kontra dari banyak pihak, mulai dari masyarakat hingga selebriti. Banyak dari mereka yang tidak menyetujui ini, karena keputusan tersebut dianggap meremehkan kecerdasan para penonton nantinya.