Baifern Pimchanock diketahui sempat berlibur ke salah satu resort di wilayah Ban Sapan, Distrik Dong Phaya, Distrik Bo Kluea, Provinsi Nan, sekitar 12-13 November lalu. Terlihat dari beberapa foto yang diunggah Baifern, bahwa resort tersebut terletak di sekitar kawasan hutan dan dikelilingi pemandangan perbukitan yang indah.
Namun tak disangka resort tersebut merupakan properti yang ilegal, dikarenakan melanggar batas Hutan Lindung Nasional Pa Phu Kha-Pa Pha Daeng. Sebelumnya Departemen Kehutanan Kerajaan bersama pihak lain yang terkait, telah memberikan peringatan dan penyitaan pada 31 Oktober lalu, namun tidak digubris oleh pemilik resort. Mereka tetap beroperasi dan menerbitkan iklan untuk menarik wisatawan agar menginap di resort tersebut.
Oleh karena itu, polisi meminta surat perintah penggeledahan dan penggerebekan dari Pengadilan Provinsi Nan, dan menangkap empat pelaku. Diketahui jika mereka mengundang beberapa orang terkenal dari berbagai bidang untuk menjadi mitra dengan menginap dan memberikan ulasan di resort tersebut. Para pengelola resort mengaku jika salah satunya adalah Baifern. Kepala Kepolisian Provinsi Nan mengatakan, bahwa Baifern akan dipanggil oleh penyelidik untuk dimintai keterangan, apakah dia terlibat dalam gerakan perambahan kawasan hutan lindung atau tidak.
Baru-baru ini manager Baifern, yaitu Fern Suparada yang ditemui oleh tim Thairath Online pun memberikan klarifikasinya. Fern mengatakan, jika Baifern tidak pernah menerima pekerjaan untuk me-review resort tersebut. “Kami memesan sendiri. Setelah menemukan ulasan dari internet dan memesan seperti biasa. Bukan disewa untuk me-review. Kami juga membayar sendiri dan tidak mengetahui jika resort di sana bermasalah, karena banyak yang berwisata. Jika polisi memanggil kami, maka dengan senang hati kami akan datang. Baifern juga terkejut saat mengetahui masalah ini dan bersedia bekerja sama dengan pihak kepolisian.”