‘Pride Month’ atau Bulan Kebanggaan tersebut biasa dirayakan sepanjang bulan Juni (1 Juni – 30 Juni). Kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, dan orientasi seksual lainnya (LGBTQ+) merayakan momen Pride Month untuk mengingkatkan kesadaran masyarakat global mengenai kebebasan berekspresi dan hak-hak asasi kelompok LGBTQ+. Diketahui bahwa perayaan tersebut muncul sebagai sebuah penghargaan untuk para aktivis LGBTQ+ yang terlibat kerusuhan di sebuah Gay bar bernama Stonewell Inn, New York pada 28 Juni 1969.

Di Thailand, mereka tidak pernah luput untuk merayakan Pride Month dengan sangat meriah, terutama di pusat kota Bangkok dengan tajuk, ‘Bangkok Pride 2023’ yang di setiap sudutnya hampir dipenuhi oleh warna-warni pelangi. Tidak hanya dari kalangan orang-orang biasa, para artis ternama dari berbagai entertaintment seperti Star Hunter Entertaintment, Studio Wabi Sabi, Be On Cloud, Domundi, GMMTV, dan masih banyak lagi, hingga anggota parlemen, salah satunya Pita Limjaroenrat turut berpartisipasi menyuarakan kampanye tersebut dengan meriah. Mereka semua mengikuti prosesi Partai Kao Klai yang membentangkan bendera pelangi berukuran besar. Plat kebijakan untuk kesetaraan gender, pernikahan setara, pekerja seks legal, pengakuan semua gender di angkat setinggi-tingginya, hingga menggelar sukarela bersama dengan dewan untuk memilih kebijakan yang ingin mereka lihat.

Perayaan itu bukan hanya parade atau pertunjukan simbolis biasa, mereka yang turun ke jalanan juga menyuarakan hak mereka mulai dari pernikahan setara, sertifikasi identitas gender, dan kesejahteraan untuk kesetaraan gender. Sehingga mereka berharap perayaan ini bukan hanya Pride Month biasa, tetapi benar-benar Kebanggaan untuk semua orang yang dapat diterima. Pada saat itu, para aktivis di Thailand berharap orang-orang di seluruh dunia akan memandang Thailand sebagai suatu ruang terbuka yang aman dan bebas untuk mengekspresikan diri mereka sebanyak mungkin.