Belakangan ini, pembatalan penayangan film atau program bertema tertentu di Indonesia kembali menjadi sorotan. Salah satunya adalah kasus pembatalan penayangan film ‘The Red Envelope’, yang merupakan sebuah film produksi Thailand yang isinya terkait dengan tradisi budaya Tionghoa. Keputusan ini memicu perdebatan tentang batasan antara kebebasan berekspresi, sensitivitas budaya, dan peran lembaga sensor dalam melindungi nilai-nilai lokal.

Jum’at (25/04), melalui akun Instagram dari @/klikfilm mengumumkan, bahwa film tersebut resmi dibatalkan penayangnya di Indonesia. Sebelumnya film tersebut dijadwalkan akan tayang di CGV dan Cinepolis pada Sabtu (26/04).

Dalam unggahan tersebut dijelaskan, bahwa pembatalan penayangan film ‘The Red Envelope’ tersebut, dikarenakan masih dalam tahap diskusi bersama Lembaga Sensor Film (LSF), mengenai penerbitan dan surat tanda lulus. Mereka juga menjelaskan, jika akan mengembalikan dana bagi yang telah membeli tiket.

Pembatalan ini menuai pro-kontra dari para penggemar dan mereka yang telah membeli tiket. Beberapa pengguna media sosial juga mempertanyakan transparansi proses pengambilan keputusan, mengingat minimnya penjelasan resmi dari pihak berwenang. Kekecewaan penggemar pun mereka luapkan pada kolom komentar unggahan tersebut.