‘Love Syndrome III The Series’ merupakan serial Boys Love Thailand produksi Golden Eyes View, yang diadaptasi dari buku ke-3 novel populer berjudul ‘รักโคตรๆ โหดอย่างมึง (Love Syndrome)’ karya Yeo-Nim (ยอนิม). Serial yang telah selesai ditayangkan ini, sebelumnya dibintangi oleh Lee Long Shi (Day) dan Frank Thanatsaran (Itt) sebagai pemeran utama. Serial ini juga memiliki keterikatan alur cerita dengan serial Boys Love ‘Unforgotten Night Series’.
Pasca berakhirnya serial ‘Love Syndrome III’, penggemar dikejutkan dengan kabar bahwa akan ada prekuel berbentuk film yang diproduksi dari serial tersebut dan berjudul ‘Love Syndrome: The Beginning’. Kabar ini pertama kali diumumkan oleh akun media sosial @/NontapatMr, selaku produser, sutradara dan CEO dari Golden Eyes View serta melalui akun @/goldeneyesview, pada 21 Mei 2023 lalu. Love Syndrome The Beginning sendiri merupakan film yang diadaptasi dari buku ke-1 dan 2 dari novel yang sama. Namun diketahui karakter utama dari film prekuel tersebut tidak lagi diperankan oleh Lee dan Frank.
Akhirnya pada Kamis (04/01), melalui akun Instagram Golden Eyes View mengunggah poster resmi dari film ‘Love Syndrome: The Beginning’. Dibintangi oleh Neff Rattanan Sukubol (Day) dan Bix Tagon Suwannavej (Itt) sebagai pemeran utama, film tersebut dikabarkan akan diputar secara serentak di seluruh bioskop Thailand dan aplikasi WeTV di 176 negara, pada tanggal 8 Februari mendatang. Disebut sebagai film Y terpanas, ‘Love Syndrome: The Beginning’ dikabarkan akan dapat memuaskan para penonton.
Masih mengusung sinopsis yang serupa, film ini akan menceritakan tentang kisah balas dendam Day pada Itt, yang telah membuat adiknya diperk*sa oleh teman Itt. Day akhirnya ikut memperk*sa Itt dan merekamnya untuk mengancam Itt, agar mau tinggal bersamanya. Benih-benih cinta mulai tumbuh dari keduanya, namun Day masih menyangkal perasaan tersebut. Day baru menyadari rasa cintanya, setelah Itt berhasil kabur dari rumahnya.
Namun sayangnya kabar perilisan film tersebut menyebabkan adanya pro kontra dari kalangan penggemar. Banyak dari mereka yang menyayangkan mengapa film yang mengandung unsur dan alur cerita pem*rkosaan masih tetap diproduksi dan ditayangkan. Sampai artikel ini diturunkan, diketahui respon tersebut masih tetap membanjiri kolom komentar dari beberapa akun media sosial yang membantu mempromosikan film tersebut.
Bagaimana menurut kalian?