Dunia bisnis memang terkenal sangat kejam, tak jarang muncul kasus penipuan berupa investasi bodong di dalamnya. Hal ini yang baru saja dirasakan oleh beberapa masyarakat awam di Thailand, yang disinyalir tertipu oleh investasi yang dilakukan oleh The Icon Group Thailand.

The iCon Group sendiri merupakan perusahaan bisnis daring terkemuka di Thailand, yang beroperasi sebagai distributor di seluruh negeri dan berekspansi secara global, dan berfokus pada minuman suplemen kesehatan. The iCon Group dipelopori oleh CEO Waratphon Waratvorakul yang biasa dipanggil ‘Boss Paul’.

Beberapa hari yang lalu, sekitar 20 orang korban melaporkan dan mengaku tertarik dengan iklan di TV dan media sosial, tentang kelas bisnis online murah yang ditawarkan oleh The iCon Group, dengan harga 97 Baht (sekitar 45.000 Rupiah) per orang. Setelah menjalani kursus selama tiga hari, ia diminta untuk kembali membayar biaya keanggotaan sebesar 2.500 Baht (sekitar 1 Juta Rupiah) untuk membeli produk dan perusahaan akan membantu mereka untuk menjualnya kembali. Korban juga mengaku harus membayar 1.500 Baht (Sekitar 700 Ribu Rupiah) untuk setiap pertemuan bisnis, bersama 3 orang selebritis ternama. Setelahnya korban merasa curiga, karena ia tidak diajari untuk menjual produk, melainkan dibujuk untuk merekrut orang agar ikut berinvestasi. Korban merasa dirugikan karena ia terlilit hutang demi membayar biaya yang melonjak hingga 250.000 Baht (Sekitar 117 Juta Rupiah), sedangkan produk yang dibeli tidak bisa dijual kembali. Diketahui ada sekitar 500 lebih orang yang terdampak dari kasus tersebut.

Korban mengaku telah melaporkan ini pada pihak kepolisian, namun tidak ada tindak lanjut. Kantor Dewan Perlindungan Konsumen dan pengacara yang mendampingi korban, menyatakan bahwa perusahaan telah mengembalikan 50% dari uang tersebut, namun harus tetap ada penyelidikan lebih lanjut, apalagi disinyalir ada beberapa selebriti yang dicurigai terlibat dalam kasus ini, yakni Sam Yuranunt, Kan Kantathavorn, dan Min Pechaya. The iCon Group disinyalir telah menggunakan selebriti papan atas Thailand sebagai presenter, untuk menarik korban.

Pada Jum’at (11/10), akhirnya Min memberikan klarifikasinya melalui konferensi pers bersama awak media. Min menyatakan dengan mata berkaca, bahwa ia memegang 2 posisi, yakni presenter produk dan PR (Public Relations). Ia baru bekerja selama setahun, sedangkan perusahaan sudah berdiri selama 6 tahun. Min mengaku terkejut dengan berita yang muncul dan ia berdiri bersama para korban.
.
.
Min juga mengaku saat itu, ia dan timnya kurang berhati-hati dalam memeriksa perusahaan tersebut. Ia menyatakan tidak mendapatkan uang tambahan apapun, tarifnya sebagai presenter adalah tarif umum. Min juga akan mengakhiri seluruh kontrak dengan The iCon Group (cek dokumentasi lengkap).